Minggu, 08 November 2015

Hujan Pertama Bulan November

Rindu kau dengan hujan?
Lama sekali batin menjadi gersang
Tak boleh lagi ada igauan, omelan, sesah setelah ini
yang dinantikan sudah datang, akhirnya datang!

Ada seseorang duduk meringkuk dalam damai di pojokan ruangan,
wajahnya memancar ketenangan bertemankan secangkir kopi dan buku Rumi
Ada seseorang berbungkus selimut di kasurnya
Ada yang sedang menanti kabar dari yang terkasih
Ada pula di jalanan orang-orang masih menerpa
Di pesawahan, petani berjalan pulang dengan penuh rasa syukur
Bocah-bocah kecil bertelanjang dada berlarian ke halaman
Rumputan dan ilalang bersorak-sorai menyambut
Cacing di tanah juga punya caranya sendiri untuk menggeliat
Semua mereka tenggelam dalam takzim

Ahh, ini dia akhirnya…
Hujan pertama bulan November yang telah lama dirindu
Kurasa semua kita sudah sama-sama saling sepakat,
bahwa aroma Petrichor tanah yang tersiram hujan memang selalu menenangkan…

Dan aku, dengarkan ini!
Rinduku ini berjuta-juta banyaknya rintik hujan yang jatuh pada-Mu, Kasih…


[Pkl. 16.32, 071015]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar