Sabtu, 20 Agustus 2016

Rencana ke Depan



Mulai menulis lagi. Kesibukan mengejar karir dengan berbagai aktivitas di kantor  takkan membuatku melupakan apa yang telah ada dalam diri sejak lama. Sembari menabung waktu luang, telah kupikirkan apa-apa saja yang harus dikerjakan. Berbagai rencana dalam hidup telah tersusun dalam sebuah blueprint, kusebut ini: “The Big Push Project”.
Kehidupan berjalan begitu cepat, aku sudah bisa sedikit-sedikit menguasai pekerjaanku. Sempat terseok-seok diawal dengan proses adaptasi yang berjalan agak lamban, sekarang perlahan semua telah dalam kontrol, walaupun masih begituuuuu banyak yang harus dipelajari. Disela-sela pekerjaan, diam-diam kusemai dan tulis apa-apa saja yang ingin kugapai. Aku masih harus sering bertraveling ke tempat-tempat indah yang belum pernah dikunjungi, menjumpai berbagai orang baik serta ragam budayanya di berbagai daerah, cobai kuliner ini-itu yang akan bikin lidah bergoyang. Tentu saja rencana traveling ini juga dalam upayaku memperkaya bahan tulisan di blog ini, yang persediaan materinya kian hari makin menipis.
Sepertinya memang ada banyak hobi yang ingin lebih kutekuni. Persediaan buku untuk dibaca sudah mulai habis, koleksi bukuku juga masih teramat sedikit, saatnya berburu buku ini dan itu, menyerap informasi dan memperkaya khasanah kepengetahuanan sebanyak-banyaknya. Buku-buku ini akan terkumpul dan menjadi perpustakaan mini, dan aku bersumpah demi Tuhan bahwa mereka akan jadi hiasan paling megah dalam rumah kecilku kelak. Orang-orang di eropa sana katanya punya semboyan: Poor people have big tv and small libraries, rich people have big libraries and small tv. Jangan tanya, aku sendiri tak mengerti artinya, tapi yahh membaca sudah tentu merupakan sebuah aktivitas yang teramat sangat menyenangkan. Setelah membaca, output paling utama yakni menulis. Tulisan dalam blog ini akan jadi karya utama yang mengisi sebagian dari hidupku.
Di Selasa dan Jumat malam, aku harus melatih beladiri kepada adik-adik. Tempatnya di samping rumah, di pelataran rumah mas Wahyu, pelatihku dulu, atlit Pencak Silat terbaik yang pernah dimiliki Ranting Kanor. Padepokan, atau lebih tepatnya disebut saja tiik kumpul sederhana yang kami dirikan bersama-sama akhir tahun lalu ini bertumbuh pesat, siswa datang dan bertambah. Awalnya hanya 5 saja, sekarang sudah jadi 9 siswa. Jumlah segitu tergolong sangat baik, sulit sekali mendapatkan siswa untuk belajar Silat  dewasa ini. Kami tak pernah dibayar, hanya terdorong motivasi untuk lestarikan dan mengajarkan Pencak Silat kepada adik-adik dan turut serta mewujudkan tujuan Pencak Silat kami: menciptakan manusia yang berbudi luhur, tahu yang benar dan salah. Khusus dalam tujuan ini, kami telah bersepakat dengan metode latihan yang akan sedikit dirubah dari seperti yang sudah-sudah (terlahir jadi pesilat di zaman dimana latihan masih sangat keras dengan metode ortodoks) menjadi terorientasi pembentukan karakter atlit pada pertandingan di gelanggang. Kami akan didik adik-adik ini menjadi pendekar tangguh dan membawa kebermanfaatan bagi sesama. sekarang latihan kami telah mulai ramai, banyak warga yang sambang, kadang juga minta latih sambung. Satu setengah tahun lagi, mereka semua akan jadi pendekar yang tangkas dalam bersilat, dan baik dalam berperilaku. Senang sekali rasanya bisa menjadi angin yang menggerakkan kincir...
Kemudian muncul banyak pertanyaan dari teman-teman, kau kalau begitu terus kapan dapat pacarnya? Damn fuck me, im single and happy as hell. Forget about finding the right woman, focus on being the right man! Aku masih ingin menikmati quality time dengan diriku saat ini, meluangkan banyak waktu untuk keluarga, mengurangi frekuensi memegang hape, perbanyak bercengkrama dengan teman-teman di warung kopi, atau melakukan aktivitas lain seperti jogging, renang dan gowes, dan cobai berbagai hal baru. Belajar ngaji lagi, karena jujur saja pengetahuan agama yang dimiliki masih sangat kurang. Bagaimana bisa nghadap calon mertua dan jadi imam yang baik buat istri kelak kalau pondasi agama yang terbangun masih rapuh. Aku juga masih ingin menabung, ada banyak barang dan hal lain yang ingin kubeli, mulai dari primer sampai tersier, mulai pengeluaran rutin bulanan sampai barang-barang tak penting, juga selanjutnya mencari peluang untuk dapatkan passive income yang sumbernya dari entah. Semua dilakukan dalam rangka untuk perbaiki dan pantaskan diri. The only thing im comitted to right now is bettering myself! Sepertinya aku akan begini mungkin satu atau satu setengah tahun lagi sampai semua benar-benar siap dan tertata rapi.

Written goals have a way of transforming wishes into wants, can’ts into can’s, dreams into plans, and plans into reality. Don’t just think it, ink it!”
-   Michael Korda

Hari-hari kedepan akan berlalu dengan lapar, lapar sekali untuk melihat hal-hal baru dan memeluk semua tantangan sebagai sahabat. Sungguh mengasyikkan!