Jumat, 25 September 2015

Tribute to Boyek dan Ali

Rabu 9 september aku maksa balik ke Malang dari jenogoro naik bus cuma buat nyempatkan minum kopi malam itu sama boyek dan teman-teman. Malam itu berubah melankolis, itu malam terakhir kami ngopi dengan boyek dalam kehidupan perkuliahan kami. Sebab boyek teman terbaik kami besok akan berangkat cari nasi dan naik level satu tingkat dalam kehidupannya. Selamat menjalankan aktivitasmu diseberang pulau sana yek, kami doakan baik-baik selalu dan mari berjumpa kembali dilain kesempatan. See you on top, sukses konsorsiuuuummm!

Kemudian si Ali, yang pada 12 september menjalankan wisuda. Skripsi dan yudisium selesai duluan aku tapi kesalip pas ditikungan, lancang sekali kau mendahuluiku wisuda. Selamat atas wisudamu mas bro, maaf tak bisa hadir di momen sakralmu karena kesibukan yang bertumpuk. Kudengar tak ada  pendamping dalam wisudamu kemarin ya, itu wisuda atau ngambil rapor SD? Wakaka... Tapi tak masalah, sepertinya nasibku juga akan sama dengan kau. Tak ada pendamping wisuda bukan berarti kehidupan kuliah kita tak seru bukan? Malah mungkin sebaliknya, bebas lirik sana-sini sembari fokus pantaskan diri buat calon istri solehah dan anggun kita nanti, begitu kan li?
Sukses buat kita semua, teman...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar