Sabtu, 27 Desember 2014

Intermezzo

Aku bingung apa yag harus dituliskan lagi dalam blog ku ini. Sudah lama aku tak kunjungi blogku sendiri, terlalu sibuk dengan berbagai aktivitas baik yang penting maupun ndak berguna. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin kubagi, ada beberapa paper yang juga harus ku selesaikan, perjalanan ke Blitar baru sekitar seperempat kutulis, yang di Baluran belum ku jamahi sama sekali. Kemarin aku mendapat musibah, foto-foto di Baluran yang harusnya sportakuler karena perjalanan solo pertamaku raib di galeri foto, itu memang benar-benar buat semangat nulisku luruh nyaris tak berbekas. Untungnya masih ada teman-teman yang selalu menguatkan, bahkan dengan beberapa ejekanpun kuanggap itu dorongan untuk terus menulis, mereka memang teman-teman yang baik. Aku harus minta maaf ke temanku Jhelang yang sudah nunggu-nunggu tulisan perjalananku di Baluran, dia benar-benar nunggu karena memang berencana ke Baluran akhir tahun ini. Kemarin aku sudah janji sebelum tahun baru paper Baluran-ku akan jadi lengkap beserta rute perjalanan, perkiraan biaya, tempat-tempat yang harus dikunjungi disana, alamat penginapan dan lain-lainnya. Maaf mas Jhel, sepertinya akan mundur tanggal rilisnya, temanmu ini masih belum ada gairah buat nulis Baluran, maaf. Tapi kamu bisa hubungi aku dari hape saja, biar kujelaskan disana walaupun tanpa keasyikan berapi-api seperti yang biasanya kuceritakan dalam paper.
Dalam paragraf selanjutnya ini pun aku masih bingung harus nulis apa, akhir-akhir ini aku juga jarang mbaca buku, semangat "nyastra"-ku semakin tumpul. Yang seperti ini apa harus dibiar-biarkan? Aku janji, aku janji, janji akan kembali ingat sama janji ke diriku dulu. ini aku lagi asyik ngomong sendiri, "Katanya mau sibuk memperbaiki diri?"

Ya ya ya, aku sudah tau siapa musuhku, aku pasti menang, karena musuhku adalah "aku" sendiri, "aku" yang satunya. Sepertinya aku harus kembali ke rak bukuku lagi, disana ada filsafat Nietszche, puisi-puisi Jalalluddin Rumi, prosa-prosa Kahlil Gibran, senandung-senandung Kiai Kanjeng Emha Ainun N. Setelah membaca buku-buku itu yakin aku akan kembali lagi gendeng nyastra. Tuhan yang maha berpuisi, Ridhai...

"If you want more, DO more... If you want better, DO better..." 

2 komentar: