Senin, 18 Mei 2015

Bukan Mati tapi Mengangungkan Hidup

Rama Cluring mengangkat dagu tinggi-tinggi, mukanya telah berkilat-kilat karena keringat. "Ada kalanya katak berlompatan dikejar ular, ada kalanya dia mati kena terkam. Namun sebagian terbesar dari hidupnya yang pendek dia mengagungkan hidup, bukan mati. Mengerti kau apa maksudku? Boleh jadi kau sedang menunggu-nunggu datangnya kata-kataku yang bisa memperluas hatimu. Puh! Rama Cluringmu ini bukan pengluas hati."
(Pramoedya A. T., Arus Balik. Hlm. 535)
Melalui Rama Cluring dan kiasannya dalam buku ini, Pramoedya menceritakan tentang zaman kejayaan nusantara pra abad 16 dengan Majapahitnya, tentang praja-praja dan ksatrianya, tentang pemikiran dan pengetahuannya, keagungan kapal-kapal dan armada perangnya dibawah umbai-umbai merah putih yang mempersatukan nusantara. Sebuah epos besar dari seorang penulis besar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar