Setelah gowes tahun baru ke bukit Kapur, Rengel-Tuban
kemarin, kami merasa alangkah aktivitas seperti ini harus selalu diagendakan.
Minggu, 31 Januari 2016 aku, Alvin, Gendys, dan Ferdian berangkat mancal
kembali. Tujuan kami adalah Candi Dewi Lintang di Baureno, yang kuketahui dari
Instagram seorang teman. Sayang sekali Piter dan Antok tak bisa ikut gowes kali
ini.
Pagi hari kami berangkat, langsung menuju Baureno
lewat jalan raya Bojonegoro-Lamongan. Sampai di pangkalan ojek Gunungsari, ada
perempatan kecil belok kanan. Awalnya kami kebablasan, sampai akhirnya bertemu
dengan Imron dkk yang juga sedang bersepeda pagi. Waktu ditanya mengenai Candi
Dewi Lintang mereka tak tahu, namun setelah ditunjukkan gambarnya, mereka baru
manggut-manggut paham. Dengan baik hati mereka menawarkan unruk mengantarkan
kami menuju destinasi yang kami tuju, yeayyy rombongan gowes kami bertambah. Terimakasih
banyak sobat kecil, kayuh pedal sepeda kalian lebih jauh lagi…
This machine really kills my boredome!
Pesan dari hape Gendys buat si doi katanya wakaka
Ternyata Candi Dewi Lintang bukan nama sebenarnya,
hanya nama fiktif yang dipakai seru-seruan oleh seorang teman. Tempat yang kami
tuju lebih tepatnya bernama disebut bukit Sigit, berupa perbukitan kapur yang
luas sekali. Di bukit ini terdapat aktivitas penambangan berupa batu-batu kapur
sebagai bahan bangunan. Bukit Sigit ini, tak disangka-sangka ternyata lumayan
cantik tempatnya, rekomendatif sekali untuk dikunjungi hehe.
Sekian saja catatan kali ini, salam…
wah seru mas gowes murah bareng kawan" hehe....
BalasHapusHehe iya mas murah dan seru 😁
HapusHehe iya mas murah dan seru 😁
Hapus