Rama Cluring mengangkat dagu tinggi-tinggi, mukanya telah berkilat-kilat
karena keringat. "Ada kalanya katak berlompatan dikejar ular, ada
kalanya dia mati kena terkam. Namun sebagian terbesar dari hidupnya yang
pendek dia mengagungkan hidup, bukan mati. Mengerti kau apa maksudku?
Boleh jadi kau sedang menunggu-nunggu datangnya kata-kataku yang bisa
memperluas hatimu. Puh! Rama Cluringmu ini bukan pengluas hati."
(Pramoedya A. T., Arus Balik. Hlm. 535)
Melalui Rama Cluring dan kiasannya dalam buku ini, Pramoedya
menceritakan tentang zaman kejayaan nusantara pra abad 16 dengan
Majapahitnya, tentang praja-praja dan ksatrianya, tentang pemikiran dan
pengetahuannya, keagungan kapal-kapal dan armada perangnya dibawah
umbai-umbai merah putih yang mempersatukan nusantara. Sebuah epos besar
dari seorang penulis besar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar