"Aku
menatap senjakala di pelabuhan. Kakiku ngilu, dan rokok kretek di
mulut, mulai padam lagi...
Aku melihat darah di langit!
Ya, kekerasan
mulai mempesona orang, yang kuasa serba menekan, yang marah mulai
mengeluarkan senjata, bajingan dilawan secara bajingan...
"O, gambaran-gambaran yang fana, karena langit di badan yang tidak berhawa, dan langit di luar dilabur bias senjakala...
"Ya!
Akulah seorang tua, yang capek tapi belum menyerah pada mati.
Kini aku
berdiri di perempatan jalan, aku merasa tubuhku ini sudah seperti
anjing, tetapi jiwaku...
Jiwaku mencoba menulis sajak sebagai seorang
manusia..."
(WS. Rendra - Sajak Seorang Tua di Bawah Pohon)
Tanpa merubah komposisi warna, dan langit pkl 18:04:59 sore ini benar-benar berubah warna menjadi daraaahhhhh!!! #puisisenja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar