Ada nuansa berbeda dari
perjalanan kali ini. Berbeda dengan perjalanan main sebelum-sebelumnya yang
selalu bersama teman atau mungkin solo travelan, kali ini tamasya dengan
partner kerja di kantor. Ini pertama kalinya, dan tujuan perjalanan kami adalah
kota Jogja.
Kami berangkat pada sabtu pagi, 17 September 2016. Titik
kumpulnya adalah kantor. Sebenarnya ini adalah “runaway trip”, kami sebut demikian karena memang tujuan dari trip
ini untuk melarikan diri sejenak dari tugas pekerjaan kantor yang begitu bikin
penat waktu itu, peserta trip pun juga terbatas pada orang-orang kantor yang
dianggap “asyik” baik dalam hubungan pekerjaan maupun diluar kerja. Dipimpin oleh
pak Wahyudi yang lebih akrab disapa lek di, dan beranggotakan pak Arshal, pak
Haris, pak Tri, pak Arif, pak Dicky, pak Wimmar, mba Anjar, mba Yanu, mbah
dewo, mas Gendon, dan dari geng notaris rekanan pak Ismu diwakili mas Ali dan
mas Arum. Pagi hari pkl. 05.00 kami berangkaaaaaaattt...
Foto dijepret pkl 12.51 di kota Klaten. Sepertinya ini
soto tersedap yang pernah kucicipi, nuwendanggggg...
Singkat cerita sekitar pkl. 15 kami sampai di daerah
Gunung Kidul untuk menikmati salah satu elok pantainya. Langsung ke
penampakannya aja ya wakaka
|
Mba Anjar |
|
Capturing mr. Arif Sugiharto |
|
Pak Arshal |
|
Pak Haris Syukron |
|
Mas Arum dan Mas Ali-ando |
|
|
Lek di and Mr. Arif Sugiharto having a good time |
|
Mr. Dicky Zulfiqhar |
|
Pak Tri |
|
Like a Boyband wakaka |
|
fotografer huandal iki haha |
Malamnya kami langsung menuju Malioboro, suasana kota
Jogja memang istimewa, memang benar-benar bukan isapan jempol, tiap sudut
kotanya romantisssss!!
|
Nol kilometer kota Jogja, BNI kantor wilayah Jogja |
Kami bermalam di salah satu hotel
yang sifatnya mirip dorm, sepertinya hotel ini memang ditujukan buat para
pengunjung, turis dan atau backpacker. Pagi harinya mumpung benar-benar di
Jogja, dan karena ndak ada yang bangun yawis aku jalan-jalan sendiri. Izin dulu
sama lek di, terus langsung berangkaaattt. Jalanan kota Jogja di minggu pagi
yang masih lengang benar-benar menyenangkan. Sampailah di Benteng Vredeburg yang
saat ini difungsikan sebagai museum. Karena waktu itu masih teramat pagi dan
belum dibuka untuk kunjungan, jadilah dicukupkan foto didepan benteng saja.
Kemudian duduk nyantai di salah satu teras rotoar Keraton Kesultanan
Yogyakarta, sungguh terasa rindang dan teduh, juga terasa benar keagungan
sejarah masa lampau. Keraton kesultanan terletak tepat didepan benteng
Vredeburg yang berdiri hampir bebarengan dengan masa awal kesultanan Sultan
Hamengkubuwono I (1760). Oiya benteng Vredeburg menurut informasi yang kudapat
dulunya dikampanyekan Belanda sebagai “Benteng Perdamaian”, padahal berjarak
hanya sepertembakan meriam saja dari Keraton Sultan yang terletak tepat
didepannya. Dan muwaaaaasih banyak lagi bangunan asyik dan bersejarah
disekelilingnya. Jogja Jogjaaaa,
so
majestic!
|
Work until you can have a view like this! |
Karena takut ketinggalan bus, setelahnya aku langsung
balik ke hotel. Namun tergoda juga buat nikmati makan pagi bernuansa Jogja,
angkringan. Awwenaaaak suasananya, juga sambil berbincang banyak hal dengan
mbok-mbok penjual. Menunya sega (nasi) kucing+gorengan dan teh anget, nikmat
Tuhan yang sederhana tapi sungguh bisa menggetarkan hatiiiiiiii...
Demikian saja sih, singkatnya pingin segera balik lagi
ke Jogja. Kunjungan selanjutnya insyaAllah akan bareng isteri dan keluarga hehe,
aminnnn ya Rabb...