Mulai menulis lagi. Kesibukan
mengejar karir dengan berbagai aktivitas di kantor takkan membuatku melupakan apa yang telah ada
dalam diri sejak lama. Sembari menabung waktu luang, telah kupikirkan apa-apa
saja yang harus dikerjakan. Berbagai rencana dalam hidup telah tersusun dalam
sebuah blueprint, kusebut ini: “The Big Push Project”.
Kehidupan berjalan begitu cepat,
aku sudah bisa sedikit-sedikit menguasai pekerjaanku. Sempat terseok-seok
diawal dengan proses adaptasi yang berjalan agak lamban, sekarang perlahan semua
telah dalam kontrol, walaupun masih begituuuuu banyak yang harus dipelajari.
Disela-sela pekerjaan, diam-diam kusemai dan tulis apa-apa saja yang ingin
kugapai. Aku masih harus sering bertraveling ke tempat-tempat indah yang belum
pernah dikunjungi, menjumpai berbagai orang baik serta ragam budayanya di
berbagai daerah, cobai kuliner ini-itu yang akan bikin lidah bergoyang. Tentu
saja rencana traveling ini juga dalam upayaku memperkaya bahan tulisan di blog
ini, yang persediaan materinya kian hari makin menipis.
Sepertinya memang ada banyak hobi
yang ingin lebih kutekuni. Persediaan buku untuk dibaca sudah mulai habis,
koleksi bukuku juga masih teramat sedikit, saatnya berburu buku ini dan itu,
menyerap informasi dan memperkaya khasanah kepengetahuanan sebanyak-banyaknya.
Buku-buku ini akan terkumpul dan menjadi perpustakaan mini, dan aku bersumpah
demi Tuhan bahwa mereka akan jadi hiasan paling megah dalam rumah kecilku
kelak. Orang-orang di eropa sana katanya punya semboyan: Poor people have big tv and small libraries, rich people have big
libraries and small tv. Jangan tanya, aku sendiri tak mengerti artinya,
tapi yahh membaca sudah tentu merupakan sebuah aktivitas yang teramat sangat
menyenangkan. Setelah membaca, output paling utama yakni menulis. Tulisan dalam
blog ini akan jadi karya utama yang mengisi sebagian dari hidupku.
Di Selasa dan Jumat malam, aku
harus melatih beladiri kepada adik-adik. Tempatnya di samping rumah, di pelataran
rumah mas Wahyu, pelatihku dulu, atlit Pencak Silat terbaik yang pernah
dimiliki Ranting Kanor. Padepokan, atau lebih tepatnya disebut saja tiik kumpul
sederhana yang kami dirikan bersama-sama akhir tahun lalu ini bertumbuh pesat,
siswa datang dan bertambah. Awalnya hanya 5 saja, sekarang sudah jadi 9 siswa.
Jumlah segitu tergolong sangat baik, sulit sekali mendapatkan siswa untuk
belajar Silat dewasa ini. Kami tak
pernah dibayar, hanya terdorong motivasi untuk lestarikan dan mengajarkan
Pencak Silat kepada adik-adik dan turut serta mewujudkan tujuan Pencak Silat
kami: menciptakan manusia yang berbudi luhur, tahu yang benar dan salah. Khusus
dalam tujuan ini, kami telah bersepakat dengan metode latihan yang akan sedikit
dirubah dari seperti yang sudah-sudah (terlahir jadi pesilat di zaman dimana
latihan masih sangat keras dengan metode ortodoks) menjadi terorientasi
pembentukan karakter atlit pada pertandingan di gelanggang. Kami akan didik
adik-adik ini menjadi pendekar tangguh dan membawa kebermanfaatan bagi sesama.
sekarang latihan kami telah mulai ramai, banyak warga yang sambang, kadang juga
minta latih sambung. Satu setengah tahun lagi, mereka semua akan jadi pendekar yang
tangkas dalam bersilat, dan baik dalam berperilaku. Senang sekali rasanya bisa menjadi
angin yang menggerakkan kincir...
Kemudian muncul banyak pertanyaan
dari teman-teman, kau kalau begitu terus kapan dapat pacarnya? Damn fuck me, im single and happy as hell. Forget
about finding the right woman, focus on being the right man! Aku masih
ingin menikmati quality time dengan
diriku saat ini, meluangkan banyak waktu untuk keluarga, mengurangi frekuensi
memegang hape, perbanyak bercengkrama dengan teman-teman di warung kopi, atau
melakukan aktivitas lain seperti jogging, renang dan gowes, dan cobai berbagai
hal baru. Belajar ngaji lagi, karena jujur saja pengetahuan agama yang dimiliki
masih sangat kurang. Bagaimana bisa nghadap calon mertua dan jadi imam yang
baik buat istri kelak kalau pondasi agama yang terbangun masih rapuh. Aku juga
masih ingin menabung, ada banyak barang dan hal lain yang ingin kubeli, mulai
dari primer sampai tersier, mulai pengeluaran rutin bulanan sampai
barang-barang tak penting, juga selanjutnya mencari peluang untuk dapatkan passive income yang sumbernya dari
entah. Semua dilakukan dalam rangka untuk perbaiki dan pantaskan diri. The only thing im comitted to right now is
bettering myself! Sepertinya aku akan begini mungkin satu atau satu
setengah tahun lagi sampai semua benar-benar siap dan tertata rapi.
“Written goals have a way of transforming wishes into wants, can’ts into
can’s, dreams into plans, and plans into reality. Don’t just think it, ink it!”
-
Michael
Korda
Hari-hari kedepan akan berlalu
dengan lapar, lapar sekali untuk melihat hal-hal baru dan memeluk semua
tantangan sebagai sahabat. Sungguh mengasyikkan!